Wireless Bridging digunakan untuk menghubungkan dua segmen LAN melalui hubungan wireless. Dua segmen tersebut berada dalam subnet yang sama dan kelihatan seperti dua switch ethernet yang dihubungkan dengan kabel ke seluruh komputer pada subnet tersebut. Karena komputer-komputer tersebut ada pada subnet yang sama, maka seluruhnya akan broadcast, mengizinkan DHCP klien dalam satu segmen untuk mendapatkn alamtnya dari DHCP server dalam segmen yang berbeda. Anda dapat menggunakan Wireless Bridge secara jelas menghubungkan komputer-komputer dalam satu ruangan ke komputer-komputer pada ruangan yang berbeda ketika anda tidak dapat, atau tidak menginginkan menggunakan kabel ethernet diantara ruangan tersebut.
Keterbatasan serta berpatokan hanya klien yang menggunakan media kabel yang terhubung ke router sekunder. Yang baru pada versi v24 adalah mode Repeater Bridge yang dapat memungkinkan pemanjangan LAN melalui router sekunder tersebut dan juga memungkinkan klien wireless terhubung ke router sekunder tersebut. Ini merupakan cara yang sempurna untuk memperluas range wireless jaringan yang anda ketika hanya ketika hanya klien yang menggunakan media kabel yang terhubung ke router sekunder.
Yang menarik perhatian bagi kita pada kasus tersebut, router sekunder yang menggunakan DD-WRT v24 dikonfigurasi sebagai Repeater Bridge diantara router wireless Primer yang memungkinkan konfigurasi seperti yang disebutkan sebelumnya.
Asumsi:
Router primer dikonfigurasi dalam subnet 192.168.1.x dan menetapkan alamat DHCP dalam kelompok yang sama. Router sekunder menggunakan DD-WRT v24.
Tidak ada pengaturan keamanan yang ditutupi pada Wiki in. Hall ini dapat dilakukan oleh pengguna untuk mengatur keamanan router primer dan sekunder.
Instruksi
Deskripsi sederhanan tahap demi tahap suatu router dengan frimware DD-WRTV24 yang berjalan pada mode Repeater Bridge.
Ditegaskan firmware v24 bekerja/tidak bekerja:
- RC5 – bekerja
- RC6.2 – tidak bekerja
- RC7+ – bekerja baik (dbuat terpisah dengan driver baru atau hasil buatan)
- V24-final, V24-VINT-final – bekerja
- Kembali ke setingan default pabrik pada router sekunder(DD-WRT)
- Hubungkan untuk router sekunder melalui klien kabel atau wireless tetap mengingat pengaturan default dd-wrt tersebut untuk mengelompokkan dhcp dan ssid
-
Buka tab Wireless -> Basic Settings
- Wireless Mode : Repeater Bridge
- Wireless Network Mode : Sesuaikan dengan router primer
- Wireless Network Name(SSID) : Sesuaikan dengan router primer
- Wireless Channel : Sesuaikan dengan router primer
- Wireless SSID Broadcast : Enable
- Network Configuration : Bridged
- Save Settings
-
Virtual Interfaces Section
- Add
-
Wireless Network Name(SSID) : Berbeda dari router primer
- Wireless SSID Broadcast : Enable
- AP Isolation : Disable
- Network Configuration : Bridged
- Save Settings
-
Buka tab Setup -> Basic Setup
- Connection Type hendaknya: Disabled
- Tetapkan STP Disabled (Kadang-kadang bila Enabled dapat menyebabkan problem koneksi) redhawk
- IP Address : 192.168.1.2 (Dengan asumsi IP router primer 192.168.1.1)
- Mask : 255.255.255.0
- Gateway: 192.168.1.1 (kembali Dengan asumsi IP router primer 192.168.1.1)
- Assign WAN Port to Switch : Checked or Unchecked – pilihan anda
- Save Settings
-
Buka tab Security -> Firewall
- Hilangkan tanda centang (Uncheck) seluruh box
- Disable SP1 firewall
- Save Settings
-
Buka tab Status -> Wireless tab (Bila tahap ini dilakukan repeater bridge kemungkinan dapat atau tidak dapat bekerja – lanjutkan ke tahap
redhawkWorked on two different routers without this set, recommend remove –ChuckMcB 00:34, 31 March 2008 (CEST)- Wiviz Survey (or Site Survey)
- Join Primary Router
- Continue
-
Buka tab Administration
- APPLY Settings (Pada V24 setelahr 07/04/07…gunakan Save untuk versi-versi sebelumnya)
Sumber : http://chandraaulia.wordpress.com/2011/01/20/repeater-A-pada-dd-wrt/
Postingan lama tapi keren, n work trims bos
BalasHapus